PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Perayaan Syawalan dengan lopis raksasa kembali digelar di Desa Pecakaran, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Ratusan warga antusias saling berdesakan untuk mendapatkan lopis yang sedang dipotong-potong oleh panitia. Lopis sepanjang dua meter ini sebelumnya telah melalui proses pembuatan selama lima hari, yakni tiga hari masa perebusan dan dua hari masa penirisan airnya. <br /> <br />Tradisi Syawalan lopis ini sudah ada sejak tahun 50-an. Oleh masyarakat setempat lopis diyakini sebagai simbol persatuan karena teksturnya yang lengket dan saling menyatu. Adapun rasa gurih dan lezat sebagai simbol hubungan antar sesama haruslah saling memberikan manfaat. <br /> <br />"Ini sampai lima hari, total beratnya 800 kg, ini iuran warga," ujar wasirin, panitia Syawalan lopis raksasa. <br /> <br />Tradisi Syawalan kembali digelar usai pandemi Covid-19 mereda. Tahun ini Riswadi Wakil Bupati Pekalongan, yang memotong langsung lopis raksasa itu <br /> <br />"Setiap bulan Syawal, tujuh hari setelah Idul Fitri selalu mengadakan pesta lopis, lopis raksasa. Hari ini akan dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk puji syukur kepada Allah," kata Riswadi. <br /> <br />Lopis adalah makanan berbahan dasar beras ketan yang direbus dengan daun pisang sampai matang seperti ketupat. Dengan adanya lopis raksasa diharapkan bisa membawa keberkahan terutama warga desa. <br /> <br />#pekalongan #syawal #lopis <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/402460/lopis-raksasa-meriahkan-tradisi-syawalan-di-pekalongan
