KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah akan menindaklanjuti keputusan WHO yang mengakhiri status darurat kesehatan global Covid-19. <br /> <br />Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut, secara epidemiologi, status pandemi Covid-19 sudah tak relevan. <br /> <br />Namun Covid-19 tetap harus diwaspadai, tertutama bagi kelompok berisiko tinggi. <br /> <br />Saat ini, penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia masih di atas angka 2.000 per hari. <br /> <br />Hingga 6 Mei 2023, total tercatat lebih dari 6,7 juta kasus Covid-19. <br /> <br />Lebih dari 6,6 juta orang sembuh dan lebih dari 161 ribu orang meninggal dunia. <br /> <br />Sedangkan untuk capaian vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama adalah 86,86 persen. <br /> <br />Dilanjutkan dosis kedua di 74,52 persen, dosis ketiga 37,88 persen, dan dosis keempat baru 1,74 persen. <br /> <br />Hampir semua negara sempat berjuang melawan Covid-19 yang nyaris memporak-porandakan sistem kesehatan, hingga perekonomian; termasuk Indonesia. <br /> <br />Pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua kasus pertama positif Covid-19; dengan pasien pertama seorang ibu berusia 64 tahun, beserta putrinya berumur 31 tahun. <br /> <br />Indonesia menghadapi gelombang pertama Covid-19, sejak awal Maret 2020. <br /> <br />Gelombang kedua Covid-19 terjadi dengan munculnya varian Delta pada pertengahan tahun 2021. <br /> <br />Kasus Covid-19 kembali naik saat muncul varian Omicron, meski kondisinya tak separah Delta. <br /> <br />Pada 30 Desember 2022, pemerintah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah karena Covid-19 semakin terkendali. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/404412/status-darurat-covid-19-dicabut-epidemiolog-dicky-budiman-harus-tetap-diwaspadai