KOMPAS.TV - Sementara para bakal capres tancap gas mengumpulkan pendukung, Presiden Joko Widodo juga sibuk membahas politik 2024. <br /> <br />Dikumpulkannya partai koalisi di Istana Negara pada Selasa pekan lalu pun kini mengundang kritik elite politik. <br /> <br />Pertemuan ketua umum partai koalisi dengan Presiden Joko Widodo mengundang pembicaraan di elite politik negeri. <br /> <br />Pertemuan dengan elite partai yang kesekian kalinya ini dikritik. Lantaran Jokowi dianggap ikut campur politik elektoral ketimbang urusan negara. <br /> <br />Wakil Presiden Ke-10 dan 12 Jusuf Kalla menilai pertemuan Jokowi dan para ketua umum partai koalisi membicarakan urusan politik 2024 kurang elok. <br /> <br />JK menyarankan Jokowi meniru Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri yang tak ikut campur urusan politik jelang akhir jabatan sebagai presiden. <br /> <br />Soal kritik JK, Jokowi menjawab selain sebagai pejabat publik yakni Presiden Jokowi juga mempunyai jabatan politik yang melekat sebagai presiden. <br /> <br />Awalnya kritik ini muncul lantaran NasDem yang berkali-kali tak lagi diundang dalam pertemuan koalisi Jokowi di Istana Negara. <br /> <br />Jokowi punya jawaban mengapa NasDem lagi diundang ke istana. <br /> <br />Baca Juga NasDem Akui Surya Paloh Tak Diundang Jokowi ke Pertemuan Ketum Parpol di Istana di https://www.kompas.tv/article/404024/nasdem-akui-surya-paloh-tak-diundang-jokowi-ke-pertemuan-ketum-parpol-di-istana <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/404668/dianggap-ikut-campur-urusan-politik-2024-presiden-jokowi-dikritik
