JAKARTA, KOMPAS.TV - Jauh-jauh hari sebelum jadi perdebatan berkepanjangan, Presiden sudah memberikan kode kuat soal cawe-cawe dalam Pemilu 2024 dalam musyawarah rakyat yang digelar relawan pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta. <br /> <br />Dalam arahannya, Joko Widodo memang tak menyebut siapa sosok yang akan didukungnnya. <br /> <br />Tapi Presiden sudah menjelaskan tugas apa saja yang harus diemban dan karakter apa yang wajib dimiliki Presiden selanjutnya. <br /> <br />Tak aneh bila Presiden Joko Widodo ingin supaya apa yang dikerjakannya bisa diwariskan dan diteruskan oleh Presiden berikutnya. <br /> <br />Di masa dua periode Jokowi, sejumlah proyek pembangunan dikategorikan sebagai proyek strategis nasional hingga mendapat prioritas pengerjaan. <br /> <br />Namun di antaranya, masih belum bisa selesai hingga saat ini. <br /> <br />Proyek-proyek tersebut yang banyak menarik perhatian adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. <br /> <br />Lalu ada kereta cepat Jakarta-Bandung. <br /> <br />Serta Smelter Nikel di antaranya untuk baterai listrik di Halmahera Timur, Maluku Utara. <br /> <br />Presiden juga menaruh perhatian besar pada hilirisasi energi seperti batubara, termasuk gasifikasi batubara bisa dikerjakan di dalam negeri. <br /> <br />Jokowi ingin pusatnya di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. <br /> <br />Selanjutnya ada pembangunan jaringan gas kota nasional, serta pembangunan kawasan industri di Batang, Jawa Tengah. <br /> <br />Di sini menurut rencana bakal dibangun pabrik baterai kendaraan listrik. <br /> <br />Baca Juga Cawe-Cawe di Pilpres, Jokowi Ingin Pastikan Pemimpin Selanjutnya Bisa Lanjutkan Kebijakan Strategis di https://www.kompas.tv/video/411856/cawe-cawe-di-pilpres-jokowi-ingin-pastikan-pemimpin-selanjutnya-bisa-lanjutkan-kebijakan-strategis <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/411860/polemik-cawe-cawe-presiden-untuk-negara-di-pilpres-2024-ini-maksud-jokowi
