JAKARTA, KOMPASTV Pengamat Komunikasi Politik Karim Suryadi menilai publik memang tidak bisa mengkalkulasi apa yang terjadi di belakang panggung, namun pernyataan Jokowi di depan panggung bisa jadi penilaian. <br /> <br />"Dia (Jokowi) sudah membatasi terkait cawe-cawe soal pilpres untuk memastikan agar pemilu tidak menimbulkan riak-riak. Beberapa hari ke belakang Presiden megatakan setelah menerima masukan Musra akan membisikkan kuat kepada pimpinan Parpol,"jelas Karim dalam tayangan Kompas Petang, Selasa (6/6/2023). <br /> <br />Baca Juga Jokowi Sampaikan Tantangan Indonesia dalam Kesulitan Global saat Hadiri Rakernas PDIP di https://www.kompas.tv/regional/413733/jokowi-sampaikan-tantangan-indonesia-dalam-kesulitan-global-saat-hadiri-rakernas-pdip <br /> <br />Dalam teori politiknya Karim menilai Jokowi hanya bisa membisikkan namun penentuan kembali ke para pimpinan partai politik. <br /> <br />"Teori politik, politisi didorong ketakutan ketimbang apa yang ditakutkan, para Ketum menghadapi ketakutan yang sama dan memiliki keinginan yang sama. Terkait keputusan tergantung kedaulatan masing-masing,"jelas Karim. <br /> <br />Video Editor: Bara <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/413882/kata-pengamat-politik-soal-peran-jokowi-terkait-bakal-cawapres-ganjar
