PANGKALPINANG, KOMPAS TV - Tiga orang jurnalis Kepulauan Bangka Belitung mendapat intimidasi saat meliput peristiwa jebolnya saluran air di Gedung Transmart Pangkalpinang, pada Senin ( 19/ 6 ) siang lalu. <br /> <br />Saat itu, plafon Transmart Pangkalpinang ambruk, dan membuat pusat pebelanjaan tersebut berantakan. <br /> <br />Bahkan lantai paling atas gedung kebanjiran, akibat ke kemasukan air saat hujan lebat mengguyur kota Pangkalpinang, sejak senin siang. <br /> <br />Sayangnya, saat para jurnalis datang untuk meliput kejadian ini, oknum satpam dan seorang yang mengaku HRD, mengintimidasi tiga orang jurnalis tersebut. <br /> <br />Para jurnalis yang mendapat intimidasi yakni Eji Andino Dika ( TVRI ), Rama Nuasa ( Heloberita), dan Arya Ramandanu ( Laspela). <br /> <br />Usai mengambil video di lokasi kejadian, mereka tiba-tiba dihampiri oknum satpam, lalu diminta keluar// <br /> <br />Setelahnya, oknum satpam tersebut dengan nada tinggi meminta mengecek handphone jurnalis TVRI agar menunjukan hasil rekaman dan menghapusnya. <br /> <br />Karena terus diintimidasi, akhirnya Eji pemilik video menyerahkan dan merelakan hasil liputannya dihapus. <br /> <br />Atas kejadian tersebut, tiga jurnalis pun melaporkan kasus itu ke Mapolresta Pangkalpinang. <br /> <br />Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( IJTI ) Babel, Joko Setyawanto mengatakan, kejadian menghalangi kerja-kerja jurnalistik seperti ini, seharusnya tidak terjadi lagi ditengah era digital. Apalagi dilakukan oleh perusahaan besar yang outletnya tersebat diseluruh Indonesia. <br /> <br />IJTI berharap, agar kepolisian dapat menyelesaikan perkara ini, agar tidak menjadi preseden buruk bagi kemerdekaan pers di tanah air. <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/419506/liput-plafon-ambruk-3-jurnalis-diintimidasi-security-transmart-pangkalpinang
