JAKARTA, KOMPASTV Terkait kontroversi yang terjadi di pondok pesantren Al-Zaytun, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh membahas fatwa tentang hukum wanita menjadi khatib dalam rangkaian salat Jumat. <br /> <br />"Sedang diklasifikasi jadi 2 hal. Hal pertama yang terkonfirmasi sehingga bs dilanjutkan dalam bentuk fatwa. Fatwa terkait hukum wanita jadi khatib dalam rangkaian salat Jumat,"jelas Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam. <br /> <br />Baca Juga MUI Sulsel Keluarkan Fatwa Haram, Polisi Akan Tindak Pembuat Hingga Pengguna Busur di https://www.kompas.tv/regional/352367/mui-sulsel-keluarkan-fatwa-haram-polisi-akan-tindak-pembuat-hingga-pengguna-busur <br /> <br />Niam pun menjelaskan tahap berikutnya atas klarifikasi beberapa pertanyaan atas rumusan masalah sebelumnya dalam waktu dekat akan dilakukan pembahasan dan finalisasi. <br /> <br />"Akan dijadikan dasar di dalam pembahasan di komisi fatwa MUI. Fatwa itu adalah penerapan hukum keagaan harus didasarkan dalil-dalil keagamaan. Fatwa terkait paham keagamaan sifatnya empiric diudkung data faktual, terukur, dalam metode penerlitiannya,"jelas Asrorun. <br /> <br />Selain itu MUI pusat telah menerjunkan tim investigasi terkait ponpes Al-Zaytun yang diduga terjadinya penyimpangan. <br /> <br />Video Editor: Firmansyah <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/419740/kisruh-al-zaytun-mui-pusat-akan-keluarkan-fatwa-tentang-hukumnya-wanita-jadi-khatib
