KUTAI KARTANEGARA, KOMPAS.TV - Di Desa Prangat, Kabupaten Kutai Kartanegara ini memiliki kampung kopi luwak yang langka, yakni kopi jenis liberika. <br /> <br />Saat ini kopi luwak menjadi potensi desa prangat yang terus dikembangkan warga setempat. <br /> <br />Kopi liberika ini didapatkan dari biji kopi yang dipilah dari kotoran luwak liar. <br /> <br />Rindoni, pemilik kebun kopi liberika menceritakan, awalnya kopi liberika yang ditanam oleh Rindoni ini untuk di konsumsi pribadi sejak tahun 1997. <br /> <br />Namun saat itu buah kopi sering dimakan oleh hewan luwak liar. <br /> <br />Awalnya dianggap sebagai hama. <br /> <br />Belakangan, rindoni mempunyai gagasan menjajal bsinis kopi liberika dari kotoran hewan luwak. <br /> <br />Hasilnya, ternyata sangat menjanjikan. <br /> <br />Kini Rindoni telah memberdayakan sejumlah warga yang ada di sekitar perkebunan kopinya, untuk mengumpulkan kotoran luwak di sekitar pohon kopi yang di tanam. <br /> <br />Saat ini sudah terbentuk kelompok tani kopi luwak, dengan luas lahan 60 hektar. <br /> <br />Dari 60 hektar tersebut, baru 29 hektar yang maksimal produksinya. <br /> <br />Dalam setahun, Rindoni bisa menghasilkan 1 ton kopi luwak. <br /> <br />Namun produksi masih terbatas sehingga pemasaran kopi masih sesuai permintaan konsumen, karena varietas kopi luwak yang langka. <br /> <br />Rindoni berharap pemerintah daerah memberikan dukungan dan fasilitas sehingga bisa mengangkat potensi yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. <br /> <br />Baca Juga Seorang Dokter Jalankan Bisnis Jamu Modern, Penjualan Tembus Hingga Amerika Serikat di https://www.kompas.tv/video/418073/seorang-dokter-jalankan-bisnis-jamu-modern-penjualan-tembus-hingga-amerika-serikat <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/419773/cerita-sukses-rindoni-raup-cuan-dari-bisnis-kopi-luwak-liberika
