KOMPAS.TV - Gubernur Nonaktif Papua, Lukas Enembe diduga berjudi di Singapura menggunakan dana APBD. <br /> <br />Terungkap, uang judi Enembe berasal dari sebagian dana operasional gubernur, yang mencapai Rp1 triliun per tahun. <br /> <br />Inilah tumpukan uang Rp81,6 miliar hasil pencucian uang Gubernur Papua Nonaktif, Lukas Enembe yang dipamerkan Komisi Pemberantasan Korupsi. <br /> <br />Selain uang puluhan miliar rupiah, KPK juga memperlihatkan sejumlah aset Lukas Enembe lainnya yang turut disita, yakni uang dalam dollar Amerika dan Singapura, emas batangan, dan mobil mewah. <br /> <br />Dengan 27 barang bukti ini, Lukas Enembe kembali dijerat dengan Pidana Tindak Pencucian Uang. <br /> <br />KPK menduga melakukan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, hingga mengubah bentuk mata uang, untuk menyamarkan asal usul dan peruntukan sumber dana. <br /> <br />Terkait pencucian uang, KPK menemukan aliran dana dari APBD Papua yang diduga dipakai Enembe berjudi di Singapura. <br /> <br />KPK menduga dana judi banyak bersumber dari dana operasional Gubernur yang nilainya Rp1 triliun per tahun. <br /> <br />Sebagian besar dana operasional itu, dipakai untuk anggaran makan minum, yang belakangan setelah dikroscek ditemukan banyak yang fiktif. <br /> <br />Sebelum ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang, Gubernur Papua Nonaktif Lukas Enembe telah lebih dulu didakwa kasus dugaan korupsi. <br /> <br />Enembe kini tengah menjalani sidang sebagai terdakwa kasus dugaan tindak pidana gratifikasi dan suap terkait proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/420538/kpk-ungkap-dugaan-lukas-enembe-judi-di-singapura-pakai-dana-apbd-papua
