KEP. SANGIHE, KOMPAS.TV - Daerah perbatasan di Sulawesi Utara, memiliki potensi perdagangan antar pulau dengan negara Filipina. Salah satunya adalah ekspor komoditas rokok dari Pelabuhan Petta, di Kabupaten Kepulauan Sangihe. <br /> <br />Melibatkan ratusan warga, aktivitas perdagangan di wilayah terdepan ini, mampu mendatangkan devisa bagi negara. <br /> <br />Beginilah aktivitas di Pelabuhan Petta, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kampung Petta di wilayah perbatasan ini, memiliki perputaran ekonomi yang sangat tinggi. <br /> <br />Selain menjadi daerah perdagangan, Kampung Petta juga terkenal dengan pusat perdagangan antar pulau dengan negara Filipina. <br /> <br />Dulu, Kampung Petta dikenal dengan barang-barang ilegal dari Filipina. Namun kini kondisinya jauh berbeda. <br /> <br />Delapan tahun terakhir, warga yang sebelumnya kerap penyelundupan barang ilegal, kini telah berputar haluan menjadi pahlawan devisa. Mereka menjadi bagian dari kegiatan perdagangan ekspor rokok dari Pelabuhan Petta ke Filipina. <br /> <br />Ekspor rokok dari Pelabuhan Petta ke Filipina menggunakan empat kapal tradisional jenis pamboat. <br /> <br />Rute ekspor rokok ini, bisa tiga kali pengiriman dalam sebulan. <br /> <br />Proses ekspor komoditas rokok pun selalu mendapat pengawasan ketat dari petugas. <br /> <br />Sementara pemerintah setempat berharap aktifitas ekpor di Pelabuhan Petta terus bertumbuh agar pertumbuhan ekonomi didaerah itu bisa meningkat. <br /> <br />Data Beacukai Manado menyebutkan, selang semester pertama di tahun 2023 ini, sumbangsih devisa bagi negara dari kegiatan ekpor rokok khusus dari Pelabuhan Petta ini mencapai Rp 16 miliar. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/421257/penduduk-kampung-petta-jadi-pejuang-devisa-dari-ekspor-komoditas-rokok-ke-filipina
