JAKARTA, KOMPAS.TV - Internal KPK bertubi tubi diterpa kasus. Mulai dari dugaan pungli di Rutan KPK hingga kasus dugaan pemotongan uang perjalanan dinas. <br /> <br />mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menilai hal ini imbas revisi UU KPK. <br /> <br />Integritas pegawai kpk tengah disorot publik. Setelah pimpinannya bergantian dilaporkan, karena dugaan pelanggaran etik, kini muncul rentetan kasus di tubuh KPK yang diduga melibatkan pegawainya. <br /> <br />Terbaru, Sekretaris Jenderal KPK, Cahya Hardianto Harefa, mengungkapkan kasus dugaan pemotongan uang perjalanan dinas dengan kerugian negara ditaksir mencapai Rp550 juta, dalam kurun tahun 2021 dan 2022. <br /> <br />Sebelumnya, Dewan Pengawas KPK juga mengungkap adanya dugaan pungutan liar Rp 4 miliar, di Rumah Tahanan KPK. <br /> <br />Terkait dugaan pungli di rutan, KPK saat ini telah memeriksa 15 pegawainya. <br /> <br />Aktivis Antikorupsi, Todung Mulya Lubis, prihatin terkait rentetan kasus di tubuh KPK. <br /> <br />Kerap dilibatkan dalam Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Todung menyebut tidak pernah melihat KPK terdegradasi seperti ini sebelumnya. <br /> <br />Sementara Mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan, tidak terkejut dengan situasi KPK saat ini.Saut menyebut, bencana di tubuh KPK ini, sudah diperkirakan, ketika revisi UU KPK mulai diterapkan. <br /> <br />Terkait dugaan pungli di Rutan KPK, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menyebut tidak terjadi tiba-tiba, di bawah kepemimpinan Firli Bahuri. <br /> <br />Ghufron menegaskan, pungli di Rutan KPK diduga telah terjadi, sejak tahun 2018. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/421558/beruntun-diterpa-kasus-hingga-integritas-tergerus-apa-imbas-dari-revisi-uu-kpk
