JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut Kriminolog Universitas Budi Luhur, Chazizah Gusnita, aborsi ilegal yang dilakukan 2 pelaku utama yang merupakan residivis terjadi karena ada keuntungan di dalamnya. <br /> <br />Selain itu tingginya permintaan dari pelaku aborsi, mendorong praktik ilegal ini terjadi, sekalipun nyawa taruhannya. <br /> <br />Masih menurut Chazizah, sejumlah faktor membuat praktik aborsi ilegal tetap terjadi, salah satu pemicunya adalah tingginya kehamilan diluar nikah dan stigma negatif yang diterima pelaku aborsi. <br /> <br />Sehingga para pelaku mencari cara menutupi kehamilannya dengan mendatangi lembaga medis tidak resmi. <br /> <br />Menurut Ari Kusuma Januarto selaku Kabid Advokasi dan Legislasi PB Ikatan Dokter Indonesia, adapun kriteria orang yang berhak melakukan aborsi secara legal. <br /> <br />Mereka di antaranya orang yang mengalami kedaruratan medis dan korban pemerkosaan. <br /> <br />Praktik aborsi ilegal yang tidak ditangani oleh ahlinya dapat beresiko besar hingga menyebabkan kematian. <br /> <br />Menurut Ari Kusuma, bahkan resiko kematian akibat aborsi di Indonesia mencapai 30 persen. <br /> <br />Baca Juga Polisi Bongkar Septic Tank Tempat Buang Janin Hasil Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat di https://www.kompas.tv/video/422569/polisi-bongkar-septic-tank-tempat-buang-janin-hasil-aborsi-ilegal-di-jakarta-pusat <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/423811/analisa-kriminolog-hingga-bahaya-praktik-aborsi-ilegal
