LUWU UTARA, KOMPAS.TV - Pada Sabtu pekan lalu, seorang pendeta warga Kampung Baru, Kecamatan Seko, Luwu Utara, Sulawesi Selatan meninggal dunia di Kota Makassar. <br /> <br />Jenazah dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan, namun butuh usaha banyak orang untuk mengantarkan jenazah. <br /> <br />Perjalanan menuju Kampung Baru harus melalui jalan rusak parah sejauh 20 kilometer yang ditempuh selama berjam-jam. <br /> <br />Jalan berlumpur tebal ini tidak bisa dilalui sepeda motor, apalagi ambulans atau kendaraan roda empat lainnya. <br /> <br />Jenazah pun terpaksa ditandu karena penandu beresiko tergelincir peti jenazah harus diikat denga tandu agar tidak ikut terjatuh. <br /> <br />Perjalanan panjang yang melelahkan ini membuat warga secara bergantian menandu jenazah. <br /> <br />Aktivitas menandu jenazah atau warga yang sakit melewati jalan rusak sudah sering dilakukan warga. <br /> <br />Kondisi jalan rusak yang menghambat aktivitas warga sudah beberapa kali Disampaikan ke pemerintah setempat, namun hingga hari ini warga masih menanti perhatian. <br /> <br />Baca Juga Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya, Menteri dari Partai NasDem Ikut Ratas di Istana Bahas El Nino di https://www.kompas.tv/video/426772/syahrul-yasin-limpo-dan-siti-nurbaya-menteri-dari-partai-nasdem-ikut-ratas-di-istana-bahas-el-nino <br /> <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/426775/jalan-rusak-parah-warga-harus-tandu-jenazah-dengan-jarak-tempuh-20-km
