KOMPAS.TV - Terbukti curang dalam proses penerimaan peserta didik baru, alias PPDB, 4000-an siswa dibatalkan dari daftar. <br /> <br />Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, keikut-sertaan 4.791 puluh satu calon siswa, di PPDB tingkat SMA sederajat, dicoret. <br /> <br />Karena terbukti curang, mengubah domisili di kartu keluarga. <br /> <br />Sementara itu, pemerintah pusat memastikan evaluasi sistem PPDB khususnya zonasi, selalu dilakukan tiap tahun. <br /> <br />Pemerintah Daerah, memang sudah semestinya menindaklanjuti pengaduan perihal kecurangan dalam proses penerimaan peserta didik baru, atau PPDB. <br /> <br />Baca Juga Buntut Kisruh PPDB 2023, Menko PMK Minta Pemda Cermat Susun Perencanaan di https://www.kompas.tv/nasional/426785/buntut-kisruh-ppdb-2023-menko-pmk-minta-pemda-cermat-susun-perencanaan <br /> <br />Di Jawa Barat, hampir 4.800 siswa, yang dibatalkan kepesertaan di sekolah negeri. <br /> <br />Namun kasus kecurangan menyangkut aturan domisili dalam proses PPDB, tidak hanya terjadi di Jawa Barat. <br /> <br />Meski kewenangan dari pemerintah daerah, bagaimana semestinya pemerintah pusat mencarikan solusi? <br /> <br />Dan apakah peringatan dan pembatalan peserta didik sudah tepat? <br /> <br />Kompas TV membahasnya bersama, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, dan Pengamat Pendidikan, Indra Charismiadji. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/427011/4-000-siswa-di-jawa-barat-dicoret-dari-daftar-akibat-curangi-ppdb-sudahkah-tepar
