TRIBUN-VIDEO.COM - Pernyataan pengamat politik, Rocky Gerung yang dinilai menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) berujung pro dan kontra sampai saat ini.<br /><br />Bahkan, beredar di media sosial, Rocky Gerung dinilai kerap menggunakan kata-kata kurang etis dan dianggap menimbulkan kegaduhan.<br /><br />Namun, beda sudut pandang dari pihak Partai Demokrat dan Partai Nasdem dalam menanggapi kritikan Roncky Gerung terhadap Jokowi.<br /><br />Mengenai hal ini, Partai Demokrat menilai kritik Rocky Gerung masih dalam batas wajar. <br /><br />Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan kritik Rocky Gerung masih pada koridor demokrasi dan akademis. <br /><br />Kamhar pun meminta relawan Jokowi tak memperpanjang masalah tersebut ke ranah hukum.<br /><br />Menurutnya, pelaporan Rocky Gerung ke pihak kepolisian menandakan relawan Jokowi anti kritik.<br /><br />Kamhar pun meminta agar Presiden Jokowi turun tangan menertibkan relawannya. <br /><br />Senada dengan Demokrat, NasDem juga menilai pelaporan terhadap Rocky Gerung tak seharusnya dilakukan. <br /><br />Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari alias Tobas mengatakan, dalam demokrasi yang sehat semua pihak harus membiasakan diri untuk menerima setiap kritikan.<br /><br />Tobas mengatakan, amanat yang diberikan kepada penyelenggara negara dalam konteks demokrasi akan selalu membuka ruang bagi kritikan, kecaman bahkan mungkin hinaan.<br /><br />Sehingga menurutnya, tak perlu sampai ada pelaporan terhadap kritikan yang ditujukan ke Jokowi. <br /><br />Menurutnya, demokrasi di Tanah Air tidak sehat jika selalu mengedepankan pidana dalam perbedaan pandangan. <br /><br />(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)<br /><br />HOST: Sandy Yuanita<br />VP: Rahmat Gilang Maulana