JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai kualitas udara di Jakarta buruk disebabkan pengaruh udara dari timur yang bersifat kering. <br /> <br />Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro udara dari timur tersebut merupakan siklus yang biasa terjadi di bulan Juni, Juli, dan Agustus. <br /> <br />Tercemarnya kualitas udara juga berdasar dari aktivitas ekonomi yang menggunakan bahan bakar baik dari masyarakat maupun industri. <br /> <br />Warga DKI Jakarta mulai merasakan buruknya kualitas udara. Polusi udara membuat banyak warga terdampak, batuk, pilek, alergi tenggorokan. <br /> <br />Bahkan untuk menjaga dari polusi udara mereka tetap bermasker. <br /> <br />Sementara itu, pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tegaskan terkait polusi udara tidak bisa dibebankan sendiri kepada Pemprov DKI Jakarta, melainkan harus diatasi bersama. <br /> <br />Pemprov DKI Jakarta sendiri dalam mengurangi emisi pembuangan di Jakarta telah menambah 100 armada bus Transjakarta berbasis baterai. <br /> <br />Baca Juga Heru Budi Beri Waktu 1 Bulan pada Operator Rapikan Kabel Semrawut Jakarta di https://www.kompas.tv/video/434136/heru-budi-beri-waktu-1-bulan-pada-operator-rapikan-kabel-semrawut-jakarta <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/434138/klhk-jelaskan-penyebab-kualitas-udara-jakarta-buruk-karena-ini
