BANDUNG, KOMPAS.TV - Polisi menyebut menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai anarkistis saat aksi blokade dilakukan warga Dago Elos. <br /> <br />Polisi juga mengeklaim telah menerima laporan warga Dago Elos oleh Kasatreskrim Polrestabes Bandung. Namun pelapor dinilai belum melengkapi laporan dengan alat bukti. <br /> <br />Dari peristiwa ini polisi memeriksa 7 pelaku yang diduga provokator, namun ada 4 orang yang telah terindikasi pelaku kerusuhan yang bukan warga sekitar. <br /> <br />Sementara itu, pasca kericuhan di Dago Elos, warga mengkritik cara polisi membubarkan massa. <br /> <br />Warga menilai polisi bisa melakukan pengamanan yang mengedepankan humanis. <br /> <br />Menurut Kuasa Hukum Warga, ditembakkannya gas air mata menyebabkan ketakutan di tengah warga. <br /> <br />Warga mengeklaim telah berniat mundur dan ingin berdialog dengan pihak polisi. <br /> <br />Warga juga menyebut jika laporannya ke polisi tidak diterima dan tak diproses, yang membuat warga menggelar unjuk rasa dan melakukan blokade jalan. <br /> <br />Baca Juga Polisi Tolak Laporan Sengketa Tanah, Warga Perumahan Dago Elos Demo Berujung Ricuh di https://www.kompas.tv/video/434935/polisi-tolak-laporan-sengketa-tanah-warga-perumahan-dago-elos-demo-berujung-ricuh <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/435161/polisi-ungkap-alasan-gunakan-gas-air-mata-untuk-bubarkan-demo-warga-dago-elos
