KOMPAS.TV - Pemilihan anggota legislatif, memegang peranan penting, untuk menentukan wakil rakyat. <br /> <br />Tak hanya bicara formalitas, tapi menakar kualitas dan integritas harus bisa terpenuhi dalam sistem Pemilu. <br /> <br />Bicara integritas. Kita lihat jumlah kasus tindak pidana korupsi anggota dewan dari tahun ke tahun. <br /> <br />Anggota DPR dan DPRD yang terjerat korupsi, tahun lalu 2022, 35 orang. <br />2021, ada 29 orang. Pada 2020. 22 orang. Dan 2019, 10 orang. <br /> <br />Ada kenaikan jumlah tiap tahunnya jika kita lihat dari data Komisi Pemberantasan Korupsi ini. <br /> <br />Kapasitas dan kapabilitas anggota legislatif sangat penting untuk menyuarakan aspirasi serta kepentingan publik dalam pembuatan kebijakan. <br /> <br />Terkait fungsi legislasi, kemampuan anggota dewan dalam menyusun program legislasi nasional dan rancangan undang-undang penting, dalam menentukan bisa tidaknya Indonesia bersaing di tingkat global. <br /> <br />Terlebih, anggota dewan terutama DPR RI akan berinteraksi dengan eksekutif. <br /> <br />Sehingga harus bisa mengimbangi di sisi kapasitas dan kapabilitas. <br /> <br />Mulai dari tahap rekrutmen awal parpol dan penjaringan caleg di KPU dengan benar-benar melibatkan publik, tak sekadar formalitas belaka. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/436550/tantangan-kpu-jaring-bakal-caleg-bebas-rencana-korupsi
