KOMPAS.TV - Pendaftaran Capres untuk pilpres 2024 sudah dekat, kurang dari 2 bulan lagi, namun partai koalisi para pendukung capres belum sepenuhnya solid. <br /> <br />Kabar keretakan muncul dari Koalisi Perubahan pendukung Bacapres Anies Baswedan. <br /> <br />Kepala Bapilu Partai Demokrat Andi Arief di akun twitter pribadinya mensinyalir ada partai pengkhianat dalam koalisi. <br /> <br />Meski tak menyebut langsung siapa partai pengkhianat, namun Andi Arief seolah menunjuk Partai Nasdem sebab hanya Nasdem partai yang tergabung di Koalisi Perubahan selain Partai Demokrat dan PKS. <br /> <br />Partai Nasdem menyebut cuitan Andi Arief Tak berdasar, politisi Nasdem Taufik Basari menegaskan Nasdem akan tetap bersama Anies Baswedan hingga pendaftaran Capres-Cawapres Oktober mendatang. <br /> <br />Ketua DPP Partai Nasdem, Saan Mustopa mengatakan partai nasdem tidak merasa tertuduh atas cuitan Andi Arief soal ada partai pengkhianat. <br /> <br />Saan Mustopa mengatakan sejak awal deklarasi, Nasdem tetap konsisten untuk terus mengusung Anies sebagai Capres 2024. <br /> <br />Sementara PKS memastikan Koalisi Perubahan untuk persatuan tetap solid. <br /> <br />PKS menilai cuitan Andi Arief merupakan dinamika dalam koalisi namun Koalisi Perubahan masih solid. <br /> <br />Masa depan pencapresan Anies Baswedan bergantung pada solidnya koalisi perubahan. <br /> <br />Koalisi ini telah memenuhi ambang batas atau presidensial threshold untuk mengusung calon Presiden 2024. <br /> <br />PKS dengan 8,21% suara hasil pemilu lalu, Partai Nasdem 9,05% dan Partai Demokrat 7,7% sehingga total 25,03%. <br /> <br />Jika satu partai keluar dari koalisi, maka pencalonan anies baswedan akan terhambat. <br /> <br />Jelang pendaftaran Capres-Cawapres Oktober mendatang pergerakan politik semakin menghangat, publik terus berharap-harap partai politik memunculkan calon-calon pemimpin terbaik Indonesia. <br /> <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/437417/ketua-dpp-nasdem-tanggapi-cuitan-andi-arief-sebut-ada-pengkhianat-di-koalisi