Surprise Me!

Kisah Jenderal Kopassus TNI Pernah Jadi Sasaran Kemarahan Soeharto

2023-08-26 0 Dailymotion

Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia, dikenal dengan murah senyum, namun di balik itu dengan background prajurit yang juga jenderal besar, Soeharto memiliki sikap yang sangat keras dan tegas terutama terhadap para prajurit TNI.<br /><br />Dalam catatan dari buku Perjalanan Prajurit Para Komando, Letjen TNI (Purn.) Sintong Panjaitan, pernah jadi target kemarahan Soeharto.<br /><br />Saat itu Soeharto bertemu Letjen Sintong di Bali. Kali ini, Sintong didampingi oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) Jenderal TNI (Purn.) LB Moerdani.<br /><br />Dalam pertemuan ini, baik Sintong maupun Benny Moerdani menerima arahan dari Soeharto.<br /><br />Namun, yang menarik adalah arahan khusus yang diberikan oleh Soeharto kepada Sintong. Soeharto meminta Sintong untuk bersiap menghadapi keterbukaan di Timor-Timur.<br /><br />Keputusan ini sesuai dengan kebijakan Soeharto untuk menjadikan Timor-Timur sebagai wilayah yang terbuka bagi siapa pun yang ingin mengunjungi provinsi tersebut untuk berwisata, meskipun di sisi lain masih ada pemberontakan yang terjadi di sana.<br /><br />Pada pertemuan di Bali, Soeharto meminta saran dari Sintong tentang strategi menjaga keamanan di Timor-Timur. <br /><br />Karena pada saat itu Sintong menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana. Perlu dicatat bahwa sebelum Timor-Timur melepaskan diri dari NKRI pada 20 Mei 2002, wilayah tersebut termasuk dalam cakupan Kodam IX/Udayana.<br /><br />"Kamu sebagai panglima operasi di sana, apakah saran-saranmu supaya masalah Timor-Timur cepat selesai?" tanya Soeharto kepada Sintong.<br /><br />Sintong, yang memiliki hubungan dekat dengan Uskup Carlos Felipe Ximenes Belo, tokoh agama Katolik berpengaruh di Timor-Timur, memberikan jawaban kepada Soeharto. Sintong membawa masukan dari Uskup Belo yang mengusulkan agar Timor-Timur diberi status daerah istimewa seperti Aceh dan Yogyakarta.<br /><br />Uskup Belo percaya bahwa memberikan status istimewa kepada Timor-Timur akan membantu mengatasi masalah di wilayah tersebut.<br /><br />"Mereka minta agar Timor-Timur dijadikan daerah istimewa seperti Aceh. Ini permohonan Uskup Belo dan gubernur atas nama rakyat Timor-Timur, bukan permohonan saya Pak," jawan Sintong. <br /><br />Setelah melontarkan jawaban, alangkah terkejutnya Sintong dengan pernyataan Soeharto berikutnya. Sang Presiden marah besar mendengar jawaban Sintong. Soeharto tak mau menjadikan Timor-Timur sebagai daerah istimewa. <br /><br />Soeharto ingin Timor-Timur sama dengan provinsi lainnya.<br /><br />"Apa istimewanya Aceh? Apa istimewanya Yogyakarta? Apa istimewanya Jakarta?" Kamu jangan bepikir mundur! Nanti daerah istimewa itu tidak ada lagi. Saya katakan, daerah istimewa itu tidak boleh!" tegas Soeharto.<br /><br />"Sudah begitu saja ya. Dilanjutkan saja yang sudah kamu lakukan. Jangan pikirkan daerah istimewa lagi!" Tegas Soeharto.<br /><br />Meskipun ditolak dengan tegas oleh Soeharto, Sintong telah menyampaikan aspirasi rakyat Timor-Timur. Ironisnya, wilayah yang disebut juga sebagai Timor-Leste akhirnya memutuskan untuk merdeka dari kedaulatan NKRI. <br /><br /><br />(Muhammad Raihan Haridanto)

Buy Now on CodeCanyon