JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus ISPA di Jabodetabek pada Mei lalu sebanyak 135 ribu. <br /> <br />Pada Juni, naik menjadi 144 ribu kasus. <br /> <br />Di bulan Juli naik lagi menjadi 156 ribu kasus dan di Agustus ini mencapai 200 ribu kasus. <br /> <br />Polusi udara mengandung PM 2,5, yaitu materi partikulat atau partikel halus yang ditemukan di udara; ukurannya 2,5 mikron. <br /> <br />Saat ini, kandungan PM 2, 5 mencapai 7.842 ton. <br /> <br />67 persen berasal dari transportasi; 26,8 persen dari industri; dan 5,7 persen dari pembangkit listrik. <br /> <br />Tak hanya ISPA, polusi udara juga bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, mulai dari sakit kepala dan kecemasan, hingga gangguan sistem saraf pusat. <br /> <br />Polusi juga bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. <br /> <br />Dampak buruk lainnya adalah kanker paru-paru, penyakit jantung, gangguan hati, darah, limpa, hingga gangguan sistem reproduksi. <br /> <br />Dokter spesialis paru menghimbau warga menggunakan masker untuk mencegah gangguan pernapasan. <br /> <br />Baca Juga Rata-Rata Kasus ISPA Sentuh Angka 200.000 Per Bulan, Ini Kata Spesialis Paru soal Polusi Jakarta! di https://www.kompas.tv/video/438992/rata-rata-kasus-ispa-sentuh-angka-200-000-per-bulan-ini-kata-spesialis-paru-soal-polusi-jakarta <br /> <br />#ispa #polusiudara #kemenkes <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/439257/iq-air-30-agustus-2023-jakarta-jadi-kota-besar-terpolusi-nomor-2-di-dunia
