POJOKSATU.id - Bendungan Walahar di Karawang, Jawa Barat digunakan sejak tahun 1925, yang dulunya difungsikan untuk area persawahan dan penahan banjir dari Sungai Citarum.<br /><br />Bendungan Walahar juga bagian dari saksi bisu perkembangan wilayah Karawang sebelum dan sesudah kemerdekaan.<br /><br />Bendungan ini merupaakan bagunan tua dengan dengan arsitektur yang khas, pintu air lebar dan gemercik air barangkali menjadi daya tarik bagi Bendung Walahar.<br /><br />Maka, Bendungan Walahar dijuluki sebagai Heritage Karawang. Bendungan ini terletak di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.<br /><br />Plt Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Karawang, Yasin Nasrudin mengatakan, bendungan Walahar merupakan bangunan bersejarah peninggalan masa kolonial Belanda, yang masih difungsikan hingga saat ini.<br /><br />Menurut catatan sejarah, proyek pembangunan Bendungan Walahar ini dimulai pada tahun 1923 dengan pengawasan seorang ahli perairan dari Belanda bernama Swaan Koopman.<br /><br />Bendungan Walahar yang dibangun melintang pada aliran Sungai Citarum untuk membendung sungai selebar 50 meter tersebut terdiri dari tiga bagian.<br /><br />Bagian bawah, merupakan pintu penahan air yang berjumlah lima pintu. <br /><br />Kemudian bagian kedua merupakan jembatan selebar tiga meter, yang menghubungkan Kecamatan Klari, dan Kecamatan Ciampel, sedangkan bagian ketiga merupakan ruang mesin untuk mengatur sistem bendungan.<br /><br />Yasin juga menyebutkan, beberapa bagian Bendungan Walahar sudah direvitalisasi, salah satunya adalah bagian pintu bendungan.<br /><br />Meski sudah berusia hampir satu abad, bendungan karya arsitek negeri Kincir Angin ini terbilang cukup kokoh, terbukti hingga kini, bendungan masih berdiri sesuai dengan bentuk aslinya.<br /><br />Sejak 1925 hingga kini, Bendungan Walahar tak hentinya mengairi sawah-sawah yang berada di Kabupaten Karawang. <br />Tempat ini seolah tak lapuk dimakan usia. Justru semakin berguna kian waktu ke waktu.<br /><br />Saat ini, Pemerintah Kabupaten Karawang, akan melanjutkan pembangunan jembatan Walahar yang mangkrak selama sekitar tiga tahun. <br /><br />Proyek pembangunan pembangunan jembatan Walahar yang menghubungkan dua kecamatan, yakni Klari-Ciampel, mulai dibangun pada 2019. <br /><br />Namun proyek pembangunan jembatan yang menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu terhenti hingga pada tahap pembangunan pondasi, dan baru pada tahun ini akan dilanjutkan pembangunannya.<br /><br />Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan jika proyek pembangunan jembatan Walahar tersebut akan segera dilanjutkan. <br /><br />Saat ini, kata dia, pemkab tengah menyiapkan pembebasan lahan untuk pembuatan jalan sepanjang 150 meter.<br /><br />Pembebasan lahan ini meliputi 12 bidang milik PJT II, lima bidang hak milik dan 13 makam. <br /><br />Menurut dia, pembebasan lahan itu melibatkan tim Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) untuk menilai secara independen dan layak bagi warga dan pembiayaannya oleh APBD II sebesar Rp 3,5 miliar.<br /><br />(Kartika)