BATAM, KOMPAS.TV - Menolak kedatangan petugas pematok lahan, masyarakat adat tua melayu Pulau Rempang dan Galang bentrok dengan petugas gabungan tim terpadu di Jembatan 4 Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau. <br /> <br />Terlihat warga terus berupaya melawan petugas gabungan tim terpadu yang hendak masuk ke wilayah kawasan Pulau Rempang dan Galang. <br /> <br />Bentrokan terus memanas karena petugas terus mendapatkan perlawanan oleh warga setempat. <br /> <br />Warga mengaku belum ada kesepakatan antara warga dan pihak pengembang yang akan membangun Rempang Eco City. <br /> <br />Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia menyayangkan tindakan represif dari TNI Polri dalam menertibkan warga Pulau Rempang. <br /> <br />Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan kendati ada upaya perlawanan dari masyarakat adat Rempang soal pengembangan kawasan, upaya musyawarah tetap dikedepankan. <br /> <br />Kapolri juga menyebut, sosialisasi dan ganti rugi terhadap masyarakat sudah dilakukan oleh BP Batam. <br /> <br />Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan bahwa proyek rencana strategis pemerintah ini sudah jauh-jauh hari disosialisasikan kepada masyarakat setempat dan sudah berlangsung dari bulan Juli hingga September. <br /> <br />Upaya terakhir, Otorita Batam juga sudah melakukan musyawarah mufakat dan sudah ada sebagian dari masyarakat yang menyerahkan sukarela kepada BP Batam. <br /> <br />Baca Juga Kapal Nelayan Asal Trenggalek Dihantam Ombak Besar! 8 dari 23 ABK Masih dalam Pencarian di https://www.kompas.tv/video/441365/kapal-nelayan-asal-trenggalek-dihantam-ombak-besar-8-dari-23-abk-masih-dalam-pencarian <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/441373/ricuh-warga-vs-aparat-di-pulau-rempang-batam-massa-tolak-pematokan-lahan
