BATAM, KOMPAS.TV - Inilah suasana bentrok antara warga Pulau Rempang dan Galang di Batam dengan aparat TNI-Polri pada Kamis (7/9) kemarin. <br /> <br />Warga menolak kedatangan petugas pematok lahan yang hendak masuk ke kawasan Pulau Rempang dan Galang untuk memulai relokasi warga. <br /> <br />Untuk meredam aksi warga, petugas menembakkan water canon dan gas air mata. <br /> <br />Kondisi di pulau rempang baru kondusif, pada Kamis malam. <br /> <br />Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, beragam upaya termasuk musyawarah sudah dilakukan terhadap masyarakat. <br /> <br />Badan pengusahaan Batam juga sudah menyiapkan relokasi dan ganti rugi terhadap lahan yang akan dibebaskan. <br /> <br />Hanya saja, masih ada kelompok masyarakat yang menolak dan tetap mempertahankan lahan tempat tinggalnya, sehingga diperlukan penertiban. <br /> <br />Sementara itu, Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) menyayangkan tindakan represif dari TNI-Polri dalam menertibkan warga Pulau Rempang. <br /> <br />Baca Juga Proyek Rempang EcoCity, Penolakan Petugas Pematok Lahan Berujung Bentrok Warga dan Aparat TNI-Polri di https://www.kompas.tv/video/441660/proyek-rempang-ecocity-penolakan-petugas-pematok-lahan-berujung-bentrok-warga-dan-aparat-tni-polri <br /> <br />#rempangecocity #bentrokwarga #tnipolri <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/441662/respons-kapolri-jenderal-listyo-sigit-prabowo-soal-bentrok-warga-dan-tni-polri-di-pulau-rempang