KOTAMOBAGU, KOMPAS.TV - Warga dua desa berunjuk rasa di Kantor Pengadilan Negeri Kotamobagu. Mereka meminta kejelasan ganti rugi lahan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. <br /> <br />Dengan menyanyikan lagu Khas Bolaang Mongondow, puluhan warga dari Desa Bilalang dan Kelurahan Pobundayan, berunjukrasa aksi di depan Kantor Pengadilan Negeri Kotamobagu, Selasa (12/9) siang. <br /> <br />Mereka mempertanyakan soal ganti rugi lahan di Desa Mopuya Utara dan Mopuya Selatan yang dijadikan wilayah transmigrasi oleh pemerintah <br /> <br />Kabupaten Bolaang Mongondow, bagi warga transmigrasi Jawa dan Bali di tahun 70-an. <br /> <br />Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tinggi Manado yang berkekuatan hukum tetap, warga berhak mendapatkan kembali lahan, namun Pemerintah Bolaang Mongondow belum melakukan ganti rugi lahan. <br /> <br />Setelah dilakukan pertemuan secara tertutup antara instansi terkait bersama warga, Pemerintah Bolaang Mongondow agar berkoordinasi dengan kementrian desa terkait ganti rugi lahan, sebab program transmigrasi tersebut merupakan program pemerintah pusat. <br /> <br />Warga berjanji, jika nantinya Pemerintah Bolaang Mongondow, tidak mengindahkan putusan pengadilan terkait ganti rugi lahan, maka warga akan menduduki lahan secara paksa. <br /> <br />Baca Juga Begini Kata Pihak Bank Terkait 6 Sertifikat Warga di Kotamobagu yang Hilang di https://www.kompas.tv/video/443209/begini-kata-pihak-bank-terkait-6-sertifikat-warga-di-kotamobagu-yang-hilang <br /> <br />#bolaangmongondow #transmigrasi <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/443211/warga-2-desa-di-kotamobagu-tuntut-pembayaran-ganti-rugi-lahan-transmigrasi
