MEDAN, KOMPAS.TV - Pengelola panti asuhan di Medan yang ditetapkan jadi tersangka eksploitasi anak di media sosial, membantah sengaja meraup untung dari siaran langsung bersama anak-anak panti asuhan di medsos. <br /> <br />Zamanueli Zebua, pengelola panti asuhan mengklaim hanya ingin berbagi kondisi pengasuhan di panti asuhan. <br /> <br />Ia pun menepis tudingan telah membahayakan para bayi di panti dengan memberi makan bubur. <br /> <br />Sementara itu, pasca penggerebekan panti asuhan yang diduga mengeksploitasi anak melalui medsos, petugas membawa anak yang tinggal di panti asuhan ke Sentra Bahagia Kementerian Sosial. <br /> <br />Nantinya anak-anak akan dipulangkan ke orangtua mereka. <br /> <br />Dugaan eksploitasi anak di media sosial, yang dilakukan oleh pengelola Panti Asuhan Tunas Kasih Olayama Raya di Jalan Pelita Empat, Medan, Sumatera Utara, membuat warga sekitar terkejut. <br /> <br />Warga mengaku hanya mengetahui jika panti asuhan tersebut bergerak di bidang sosial. <br /> <br />Menurut pengelola lingkungan, tersangka ZZ menyewa rumah tersebut dan dijadikan panti asuhan sejak dua tahun silam. <br /> <br />Baca Juga Lagi! Polisi dan Dinsos Medan Temukan Panti Asuhan Ilegal yang Eksploitasi Anak di https://www.kompas.tv/video/445921/lagi-polisi-dan-dinsos-medan-temukan-panti-asuhan-ilegal-yang-eksploitasi-anak <br /> <br />#pantiasuhan #eksploitasianak #medan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/445927/bantah-eksploitasi-anak-pengelola-panti-asuhan-saya-tidak-mengemis-gift-di-tiktok
