LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kerbau rawa yang jadi hewan endemik banyak diternakkan warga di Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. <br /> <br />Tak hanya dagingnya, kerbau rawa menghasilkan susu segar yang menjadi aneka kuliner salah satunya gulo puan yang biasa dibuat warga di Desa Bangsal Kecamatan Pampangan. <br /> <br />Baca Juga Ratusan Petani Gelar Unjuk Rasa Tuntut Kesejahteraan di https://www.kompas.tv/regional/447341/ratusan-petani-gelar-unjuk-rasa-tuntut-kesejahteraan <br /> <br />Talha, salah satu pembuat gulo puan tradisional menuturkan, mulanya susu kerbau diambil buih pada permukaannya lalu disaring dan dicampurkan dengan gula pasir. <br /> <br />Selanjutnya dimasak di atas wajan dengan api sedang. <br /> <br />Untuk 3 liter susu kerba butuh waktu hingga 2 jam, selama itu pula prosesnya terus diaduk, hingga padat. <br /> <br />Di Desa Bangsal, camilan tradisional ini sudah ada sejak lama dan masih menjadi favorit warga. <br /> <br />Rasa susu yang gurih, membuat gulo puan dapat langsung dimakan. <br /> <br />Dari 3 liter susu kerbau, Talha bisa memproduksi 10 kemasan gulo puan berukuran 170 gram, yang dijual Rp25 ribu. <br /> <br />Selain mencukupi kebutuhan sehari-hari warga, gulo puan juga mempertahankan kearifan lokal. <br /> <br />#kerbau #gulopuan #sumsel <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/447345/cicipi-gulo-puan-camilan-berbahan-dasar-susu-dari-sumsel