JAKARTA, KOMPAS.TV - Selesai sudah pemeriksaan Majelis Kehormatan MK terhadap para Hakim Konstitusi. <br /> <br />Yang terakhir diperiksa kemarin, Jumat (03/11) siang adalah sang Ketua Mahkamah, Anwar Usman. <br /> <br />Itu adalah yang kedua kali Anwar diperiksa majelis, setelah Selasa lalu pemeriksaan perdana, dan majelis menemukan banyak laporan pelanggaran terhadap Anwar. <br /> <br />Ketua Majelis Kehormatan Jimly Asshiddiqie juga menjamin putusan tak sekadar menjelaskan kesalahan para hakim, tapi juga bisa berdampak terhadap syarat usia pencapresan 2024 di Komisi Pemilihan Umum. <br /> <br />Adalah putusan tentang syarat usia seseorang bisa maju menjadi bakal calon presiden dan calon wakil presiden yang belakangan menggemuruh di Indonesia. <br /> <br />Baca Juga Mahasiswa NU Minta Anwar Usman Tidak Ikut Memutuskan Uji Materi, Ini Kata Jimly Asshiddiqie! di https://www.kompas.tv/video/457996/mahasiswa-nu-minta-anwar-usman-tidak-ikut-memutuskan-uji-materi-ini-kata-jimly-asshiddiqie <br /> <br />Tapi, putusan MK tentang syarat usia capres cawapres, yang juga diputuskan Anwar Usman, seolah memberi karpet merah buat Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto. <br /> <br />Anwar adalah paman Gibran, sang Wali Kota Solo yang adalah putra sulung Jokowi. <br /> <br />Salah satu kelompok masyarakat pendukung seperti budayawan dan salah satu pendiri Majalah Tempo, Goenawan Mohamad, menceritakan kenapa sistem politik kini berantakan dan cenderung jadi politik dinasti. <br /> <br />Usai pemeriksaan kedua, Anwar Usman tak merasa ada kesalahan dalam memutuskan uji materi yang memungkinkan keponakannya, Gibran, bisa maju dalam pemilihan presiden 2024. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/457998/mkmk-akan-bacakan-putusan-pelanggaran-hakim-mk-pada-7-november-ini-alasannya
