BEKASI, KOMPAS.TV - Pelaku diduga kesal terhadap adiknya hingga melatari pembunuhan. <br /> <br />Kajian psikologi menilai menumpuknya kekesalan dapat membuat seseorang bertindak di luar nalar. <br /> <br />Atau adakah motif lain melampiaskan kekesalan karena orang tua? <br /> <br />Kriminolog Universitas Budi Luhur, Chazizah Gusnita menjelaskan ada beberapa kondisi yang bisa menjelaskan peristiwa tak lazim tersebut. <br /> <br />Chazizah menilai, kasus pembunuhan lebih rentan terjadi ketika pelaku dan korban punya kedekatan lebih tinggi. <br /> <br />Baca Juga Fakta Kasus Kakak Bunuh Adik di Bekasi: Korban Masih Hidup saat Dibawa ke Rumah Sakit di https://www.kompas.tv/video/458151/fakta-kasus-kakak-bunuh-adik-di-bekasi-korban-masih-hidup-saat-dibawa-ke-rumah-sakit <br /> <br />Selain itu, stigma anak sulung yang dituntut punya tanggung jawab lebih besar dibanding saudaranya, juga diduga menjadi tekanan bagi pelaku. <br /> <br />Meskipun pelaku disebut polisi merasa tersinggung dan kesal terhadap ucapan sang adik, Chazizah menyebut kegagalan komunikasi antara pelaku dan korban bukan satu satunya pemicu tindakan jahat pelaku. <br /> <br />Berdasarkan keterangan polisi, ucapan sang adik lah yang menjadi motif pelaku tega membunuh karena kesal dan tersinggung. <br /> <br />Namun, menurut Psikolog, Elizabeth Santosa, aksi kejam pelaku bisa juga terjadi karena adanya dendam dan rasa sakit hati dari pelaku. <br /> <br />Elizabeth menilai, pelaku bisa saja memendam amarahnya sejak lama. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/458153/maut-di-tangan-kakak-dugaan-adanya-tekanan-emosional-dan-dendam-terhadap-sang-adik