KOMPAS.TV - Terlalu banyak drama menjadi pembuka sambutan Presiden Joko Widodo di Peringatan HUT Ke-59 partai Golkar, Senin (6/11) malam. <br /> <br />Presiden mencermati dinamika politik saat ini, bak sinetron atau drama Korea. <br /> <br />Dalam sambutannya, Jokowi menyebut indonesia sudah memasuki tahun Pemilu. <br /> <br />Kompetisi politik dan keinginan menang dalam demokrasi, merupakan hal wajar. <br /> <br />Pertarungan yang ada bukanlah pertarungan perasaan, melainkan pertarungan yang menghasilkan solusi, ide, dan gagasan. <br /> <br />Dinamika politik yang tengah berjalan memang sudah seperti sebuah drama. <br /> <br />Setelah Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, resmi maju ke Pilpres 2024 mendampingi Prabowo subianto, hubungan Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan jadi sorotan. <br /> <br />Sejumlah elite PDIP beberapa kali menyinggung nama Presiden Joko Widodo dengan isu tiga periode dan lahirnya kembali nepotisme. <br /> <br />Bahkan dalam sebuah keterangan tertulis, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut PDI Perjuangan bersedih dan luka hati yang perih atas apa yang terjadi. <br /> <br />"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan," kata Hasto. <br /> <br />Baca Juga Anies Baswedan Singgung soal Institusi Negara Harus untuk Publik: Bukan Parpol atau Keluarga di https://www.kompas.tv/video/458751/anies-baswedan-singgung-soal-institusi-negara-harus-untuk-publik-bukan-parpol-atau-keluarga <br /> <br />#hasto #pdip #jokowi <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/458752/hasto-kristiyanto-ungkap-pdip-luka-hati-ditinggalkan-presiden-jokowi-dan-keluarga
