MALANG, KOMPAS.TV - Produsen sambal kemasan di Kota Malang sejak mahalnya harga cabai mengurangi jumlah produksi. <br /> <br />Produsen sambal olahan Mamani yang berada di kawasan Blimbing, Kota Malang salah satunya. Sejak kenaikan harga cabai hingga 100% membuat produsen sambal harus memutar otak. <br /> <br />Berhenti produksi jelas tidak mungkin dilakukan. Produsen sambal kemasan ini memilih mengurangi jumlah produksi hingga 30%. <br /> <br />Akibat pengurangan ini, stok sambal kemasan juga berkurang. Henny Wardhani, produsen sambal kemasan ini mengaku dalam satu minggu, dirinya membutuhkan hingga satu kwintal cabai segar. <br /> <br />Sejak mahalnya harga cabai, dirinya lebih memprioritaskan pesanan dari konsumen dan reseller agar produksi bisa terus berjalan. <br /> <br />Mamun henny mengakui, kenaikan harga cabai justru membuat permintaan sambal kemasan ini lebih meningkat. Karena sambal kemasan ini dianggap lebih praktis. <br /> <br />"Ya kita tetap berproduksi seperti biasa, karena harga cabainya lagi mahal kita mengurangi volume produksi, jadi kita stok untuk barang jadi tidak terlalu banyak," Kata Henny. <br /> <br />Produsen sendiri mengakui kenaikan harga cabai memang kerap terjadi dalam satu tahun, namun produsen berharap agar harga cabai bisa kembali stabil, sehingga produksi dapat kembali berjalan normal. <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/461225/dampak-cabai-mahal-produsen-sambal-kemasan-kurangi-produksi
