KOMPAS.TV - Green Hydrogen Plant ini memiliki kemampuan produksi hingga 199 ton hidrogen dalam setahun dengan "excess produksi" hingga 124 ton. <br /> <br />Hal ini meningkat dibandingkan dengan kemampuan produksi GHP atau Green Hydrogen Plant sebelumnya yang hanya 51 ton dalam setahun. <br /> <br />Dirjen Energi Baru Terbarukan (EBT) dan konservasi tinggi Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi turut hadir dan memberikan apresiasinya terhadap upaya PLN ini. <br /> <br />Hidrogen merupakan sumber energi bersih yang hanya mengeluarkan uap air dan tidak meninggalkan emisi karbon gas rumah kaca, sehingga masuk dalam energi terbarukan karena ramah lingkungan. <br /> <br />Dan hidrogen juga sudah ada di dalam RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan, yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar; salah satunya untuk mencapai transisi energi dan target Net Zero Emiission pada 2060. <br /> <br />Upaya ini juga membuat PLN menjadi perusahaan yang memiliki Green Hydrogen Plant terbanyak di Asia Tenggara. <br /> <br />Hasil produksi dari penambahan 21 unit hidrogen ini akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak kendaraan mobil dalam waktu dekat. <br /> <br />Pasalnya, saat ini pemerintah bukan hanya mendorong penggunaan mobil listrik tapi juga mobil hidrogen. <br /> <br />Biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan bahan bakar hidrogen lebih terjangkau dibandingkan bahan bakar minyak. <br /> <br />Bahan bakar hidrogen bisa mengurangi biaya hingga 35 persen. <br /> <br />Baca Juga PLN Targetkan 100 Persen Operasional dengan Penggunaan Kendaraan Listrik Per 2024! di https://www.kompas.tv/video/456456/pln-targetkan-100-persen-operasional-dengan-penggunaan-kendaraan-listrik-per-2024 <br /> <br />#greenhydrogenplant #pln #energibaru <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/462798/dalam-upaya-transisi-energi-dan-net-zero-emission-2060-pln-resmikan-21-green-hydrogen-plant