GORONTALO, KOMPAS.TV - Proses penyidikan kematian almarhum Hasan Saputra Marjono, saat mengikuti pengaderan mahasiswa baru Fakultas Syariah Kampus Institut Agama Islam Negeri, Sultan Amai Gorontalo,terus mendapat titik terang. <br /> <br />Kasat Reskrim AKP Muhammad Arianto mengatakan, penyidik telah menerima hasil otopsi dari dokter forensic, dan berdasarkan hasil laboratorium diketahui bahwa, almarhum meninggal bukan karena adanya penyakit bawaan. <br /> <br />AKP Muhammad Arianto menyebut, almarhum meninggal dunia diakibatkan beberapa faktor yang kemudian oleh penyidik menyimpulkan adanya unsur kelalayan panitia saat pengaderan berlangsung. <br /> <br />Diketahui, hingga kini penyidik telah memeriksa 76 saksi dan telah melakukan pra rekonstruksi selama proses penyidikan kasus ini. <br /> <br />AKP Muhammad Arianto mengatakan, akan memanggil pihak kampus untuk dimintai keterangan dan akan melakukan pemeriksaan saksi lain, untuk membuat terang kasus ini. <br /> <br />Baca Juga Kata Ganjar Soal Firli Bahuri Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo di https://www.kompas.tv/video/463861/kata-ganjar-soal-firli-bahuri-tersangka-kasus-dugaan-pemerasan-syahrul-yasin-limpo <br /> <br />Penyidik masih akan mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk segera menetapkan tersangka pada kasus meninggalnya almarhum. <br /> <br />Diketahui, Hasan Saputra Marjono, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo. Diketahui meningal dunia saat mengikuti pengkaderan di Desa Lompotoo Kecamatan Suwawa Tengah , Kabupaten Bone Bolango pada 1 Oktober 2023 lalu. <br /> <br /> <br /> <br />#mahasiswaIAINGorontalo <br /> <br />#MeninggalSaatPengaderan <br /> <br />#PolresBoneBolango <br /> <br />#HasilLabolatoriumForensik <br /> <br />#Gorontalo <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/463871/polisi-ungkap-penyebab-kematian-mahasiswa-iain-gorontalo-saat-ikut-pengaderan