ACEH, KOMPAS.TV - Perwakilan Nelayan Aceh, mendesak pemerintah untuk segera menangani lebih serius gelombang pengungsi, utamanya etnis Rohingya yang terus berdatangan melalui perairan Aceh. <br /> <br />Para nelayan menyebut mereka hanya bisa menolong para pengungsi, ketika berada di perairan saja. <br /> <br />Para nelayan Aceh menyebut, dalam aturan di Hukum Adat Laut, nelayan wajib memberikan bantuan bagi siapa saja yang membutuhkan pertolongan di laut untuk keselamatan dan kemanusian termasuk juga pengungsi Rohingya. <br /> <br />Namun untuk penanganan pengungsi saat sudah di darat, keberadaan para pengungsi sepenuhnya kewenangan pemerintah. <br /> <br />Baca Juga Menkumham Menduga Pengungsi Rohingya Jadi Korban Mafia-Mafia Penyelundupan Manusia di https://www.kompas.tv/video/469277/menkumham-menduga-pengungsi-rohingya-jadi-korban-mafia-mafia-penyelundupan-manusia <br /> <br />Perwakilan Nelayan Aceh juga menyebut, mudahnya pengungsi Rohingya masuk ke perairan Aceh karena kurangnya pengawasan otoritas keamanan laut. <br /> <br />Saat ini, jumlah pengungsi Rohingya yang berlabuh di wilayah perairan Aceh sebanyak 1.684 orang, dan tersebar di delapan titik di tiga kabupaten, kota. <br /> <br />Pengungsi Rohingya di Balee Meuseuraya Aceh sedang didata oleh pihak UNHCR untuk memastikan identitas mereka sebelum direlokasi ke penampungan yang lebih layak. <br /> <br />Pihak keamanan dari kepolisian, TNI, hingga relawan terus memantau pergerakan para pengungsi. <br /> <br />Untuk kebutuhan makanan seperti air mineral dan nasi juga disediakan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/469522/nelayan-aceh-sebut-pengungsi-rohingya-masuk-ke-perairan-aceh-karena-kurangnya-pengawasan