JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah masa kampanye pemilu 2024, Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan, Ppatk mengungkap dugaan aliran uang dari bisnis tambang ilegal untuk membiayai kampanye dan juga dari tindak pidana lain. <br /> <br />Jumlah aliran dananya disebut ppatk, mencapai triliunan rupiah. <br /> <br />Ketua PPATK Ivan Yustiavandana dalam pernyataan tertulis menyebut menemukan peningkatan yang masif dari transaksi mencurigakan. <br /> <br />Kenaikan lebih dari 100 persen. Semua sudah diinformasikan ke KPU dan Bawaslu, dan saat ini ppatk masih menunggu. <br /> <br />KPU mengakui menerima surat ppatk soal temuan transaksi mencurigakan di masa kampanye. <br /> <br />KPU menegaskan ada ancaman pidana jika sumbangan dana kampanye melebih aturan. <br /> <br />Juru Bicara Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut Satu, Anies Muhaimin, Mustofa Nahrawardaya menyebut harus ada tindak lanjut proses hukum terkait temuan PPATK. <br /> <br />Wakil Komandan Relawan TKN Prabowo Gibran menegaskan tidak mungkin transaksi mencurigakan tersebut terkait dengan Tim Prabowo-Gibran. <br /> <br />Sementara Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD meminta KPK dan Bawaslu segera menindaklanjuti temuan PPATK. <br /> <br />Temuan PPATK perlu ditindaklanjuti serius. Semua pihak harus menjaga agar pemilu bebas dari peredaran dana ilegal. <br /> <br />Baca Juga PPATK Berencana Bentuk Tim Kolaboratif untuk Antisipasi Dana Ilegal di Pemilu di https://www.kompas.tv/nasional/388353/ppatk-berencana-bentuk-tim-kolaboratif-untuk-antisipasi-dana-ilegal-di-pemilu <br /> <br />#ppatk #danailegal #danakampanye <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/469786/kata-koordinator-kelompok-humas-ppatk-soal-dugaan-dana-ilegal-untuk-kampanye
