BANJARBARU, KOMPAS.TV - Kain Sasirangan merupakan kain adat Suku Banjar di Kalimantan Selatan yang diwariskan turun temurun di Era Kesultanan Banjar. <br /> <br />Di awal kemunculannya, Kain Sasirangan dijadikan sebagai pelengkap busana tradisional Suku Banjar. <br /> <br />Contohnya saja Laung, yang difungsikan sebagai pengikat atau penutup kepala lelaki dalam kegiatan adat ataupun berkesenian. <br /> <br />Untuk tetap membudayakan pelengkap busana tradisional, seorang perajin di Desa Melayu Ulu, Kabupaten Banjar, masih terus memproduksi Laung dengan membuat pola, memotong kain, hingga menjahit. <br /> <br />Perajin menyebut penutup kepala khas Banjar ini memiliki dua jenis, yaitu takup dan tinggi. <br /> <br />Dalam sebulan, perajin laung mengaku kerap menerima pesanan sebanyak 50 buah, dengan beragam harga mulai dari Rp 50 ribu hingga 150 ribu. <br /> <br />Baca Juga Pendulangan Intan Cempaka di Geopark Meratus, Wisata Turun-Temurun di Kalimantan Selatan! di https://www.kompas.tv/video/474832/pendulangan-intan-cempaka-di-geopark-meratus-wisata-turun-temurun-di-kalimantan-selatan <br /> <br />#kalimantanselatan #sukubanjar #sasirangan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/474835/melestarikan-seni-dan-budaya-kain-sasirangan-wastra-asli-suku-banjar-di-kalimantan-selatan