SAMARINDA, KOMPAS.TV - Calon Presiden Nomer Urut 1, Anies Baswedan mengomentari temuan PPATK terkait transaksi dari luar negeri yang mengalir ke rekening bendahara 21 partai politik. <br /> <br />Anies meminta temuan dinilai transaksi yang tidak sah atau pun bermasalah. <br /> <br />Hal tersebut disampaikan Anies saat melakukan kampanye di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. <br /> <br />Sementara itu, saat bertemu pendukungnya di Bengkulu, Prabowo <br />menyinggung tak ingin jadi pemimpin yang hanya banyak bicara dan suka menebar janji. <br /> <br />Di Bengkulu, Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto turut mengakui dirinya tidak pandai berbicara. <br /> <br />Ada juga yang mengingatkan agar Prabowo hati hati dalam berbicara di hadapan para pendukung, Prabowo tegaskan dirinya berbicara apa adanya. <br /> <br />Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi rencana Menhan Prabowo Subianto mendorong penyelesaian Giant Sea Wall atau Tanggul Raksasa di Pantai Utara Jawa. <br /> <br />Menurut Ganjar, ia dan Prabowo punya guru yang sama karena mendukung program tersebut. <br /> <br />Rencana pembangunan Giant Sea Wall di Pantai Utara Jawa pernah digagas oleh Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo pada saat menjabat sebagai Gubernur Jateng di tahun 2013. <br /> <br />Ganjar sepakat dengan Prabowo, menurut Ganjar pembangunan Giant Sea Wall penting dilakukan. <br /> <br />Baca Juga Bawaslu RI Sebut Umpatan Prabowo ke Paslon Lain Termasuk Pelanggaran Pidana Pemilu! di https://www.kompas.tv/video/476229/bawaslu-ri-sebut-umpatan-prabowo-ke-paslon-lain-termasuk-pelanggaran-pidana-pemilu <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/476241/mencuat-temuan-ppatk-aliran-dana-ke-parpol-anies-dinilai-saja
