TIMOR TENGAH UTARA, KOMPAS.TV - Pemilu memasuki masa tenang, namun tugas kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) semakin berat, mereka harus memastikan seluruh proses saat dan pasca pemungutan suara berjalan dengan baik. <br /> <br />Salah satunya dijalani Timoteus Cunino, anggota KPPS di Desa Teba, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. <br /> <br />Timoteus juga menjadi anggota KPPS pada pemilu 2019. <br /> <br />Ia mengaku beban kerja saat itu begitu tinggi karena semua pencatatan dilakukan manual dan memakan waktu cukup lama. <br /> <br />Lain lagi cerita Indra, dia kehilangan ayahnya Asmantara yang meninggal saat menjadi anggota KPPS pemilu 2019 di Bekasi, Jawa Barat. <br /> <br />Menurutnya, sang ayah meninggal akibat penyakit komorbid yang dideritanya kambuh karena kelelahan usai bertugas sebagai petugas KPPS. <br /> <br />Beratnya pemilu 2019 juga dirasakan Pengawas Tempat Pemungut Suara, PTPS. <br /> <br />Nita Safitri, seorang ibu rumah tangga di Sragen, Jawa Tengah mengalami keguguran akibat kelelahan. <br /> <br />Pemilu 2019 menyisakan cerita duka KPU menyatakan 894 orang anggota KPPS meninggal, sementara lebih dari 5 ribu orang sakit. <br /> <br />Agar tak ada anggota KPPS yang meninggal saat pemungutan suara, KPU akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mengantisipasi kelelahan dan kematian anggota KPPS seperti pemilu 2019. <br /> <br />KPU harus memastikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi semua anggota TPPS. Jangan lagi ada kematian akibat beban kerja yang berat. <br /> <br />Baca Juga Melindungi Kesehatan Petugas KPPS Jelang Pemilu 2024 di https://www.kompas.tv/video/484418/melindungi-kesehatan-petugas-kpps-jelang-pemilu-2024 <br /> <br />#kpps #kesehatankpss #kppsmeninggal <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/484500/kpu-bekerja-sama-dengan-dinkes-untuk-jaga-kesehatan-petugas-kpps
