TANGERANG SELATAN, KOMPAS.TV - Polisi sudah memeriksa 10 saksi, terkait insiden kematian santri di Kediri, Jawa Timur. <br /> <br />Saksi terakhir yang diperiksa adalah pengasuh Ponpes Al Hanifiyyah. <br /> <br />Pemeriksaan guna mendalami sejauh apa pihak pondok pesantren, mengetahui peristiwa penganiayaan tersebut, sampai pada pengantaran jenazah ke Banyuwangi. <br /> <br />Saat ini. polisi juga tengah fokus pada penyidikan empat pelaku penganiayaan. <br /> <br />Polisi telah menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang menewaskan seorang santri di Kediri, Jawa Timur. <br /> <br />Dari hasil rekonstruksi diketahui, korban tewas akibat dianiaya empat orang pelaku. <br /> <br />Rekonstruksi digelar tertutup di Aula Mapolres Kediri Kota kemarin (1/3). <br /> <br />Empat orang pelaku yang merupakan senior korban dan saksi dari pihak pondok pesantren, turut dihadirkan dalam rekonstruksi. <br /> <br />Rekonstruksi untuk mencocokkan keterangan saksi dan pelaku di berita acara pemeriksaan. <br /> <br />Total ada 55 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. <br /> <br />Korban mengalami kekerasan tanggal 18, 21, dan 22 Februari 2024, sebelum dinyatakan meninggal dunia esok harinya. <br /> <br />Baca Juga Buntut Kasus Penganiayaan Santri oleh Senior, Kemenag Ungkap Ponpes Belum Punya Izin Operasional di https://www.kompas.tv/video/489393/buntut-kasus-penganiayaan-santri-oleh-senior-kemenag-ungkap-ponpes-belum-punya-izin-operasional <br /> <br />#penganiayaan #pesantren #santri <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/489628/keluarga-santri-yang-dianiaya-hingga-tewas-oleh-senior-angkat-bicara-minta-proses-hukum-yang-adil
