JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburohkman menanggapi pernyataan Komite HAM PBB, Brace Wally Ndiaye di Jenewa, Swiss terkait netralitas Presiden Joko Widodo di pilpres 2024 lalu. <br /> <br />Menurut Habiburohkman, apa yang disampaikan Brace Wally Ndiaye, merupakan pertanyaan kritis dan bukanlah pernyataan yang bersifat menghakimi. Dan itu merupakan hal yang wajar dalam demokrasi. <br /> <br />Selanjutnya, politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan terkait legitimasi pemilu 2024 lalu. <br /> <br />Beberapa negara demokrasi seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah mengucapkan selamat karena pemilu telah selesai dilaksanakan. <br /> <br />Sementara itu, Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Firman Jaya Daeli menilai pernyataan anggota Komite HAM PBB, menunjukan kepedulian dunia internasional terhadap Indonesia. <br /> <br />Ia juga mengatakan, hal itu sekaligus menunjukan berkurangnya legitimasi pemilihan umum di Indonesia. <br /> <br />Terlebih, isu dugaan kecurangan dalam pemilu telah lebih dulu disuarakan di tanah air. <br /> <br />Baca Juga TPN Ganjar-Mahfud Soal Netralitas Jokowi di Pilpres Dipertanyakan di Sidang Komite HAM PBB di https://www.kompas.tv/video/493519/tpn-ganjar-mahfud-soal-netralitas-jokowi-di-pilpres-dipertanyakan-di-sidang-komite-ham-pbb <br /> <br />#jokowi #pbb #netralitas <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/493591/respons-tkn-prabowo-gibran-soal-netralitas-jokowi-dipertanyakan-di-sidang-komite-ham-pbb