<br /> Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan handphone dari empat orang satu keluarga yang lompat dari roof top apartemen Teluk Intan Penjaringan hancur sehingga pihaknya kesulitan menelusuri jejak digital.<br /><br /> <br /><br /> Hal tersebut disampaikan Gidion usai melakukan ungkap kasus operasi pekat di Markas Polres Metro Jakarta Utara pada Senin (18/3/2024) sore.<br /><br /> <br /><br /> Polisi juga disebut Gidion kesulitan melihat jejak digital dari keempat orang tersebut karena akun media sosial keempatnya sudah dihapus.<br /><br /> <br /><br /> Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak empat orang yang masih satu keluarga diketahui terjatuh atau melompat dari lantai 22 sebuah apartemen di Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024) sore. <br /><br /> <br /><br /> Tubuh keempat orang tersebut terjatuh di lobby area parkir mobil Tower Topaz apartemen tersebut.<br /><br /> <br /><br /> Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan keempat korban tersebut diduga bunuh diri.<br /><br /> <br /><br /> Empat orang yang meninggal itu terdiri dari dua orang laki-laki berinisial EA (50) dan JWA (13). Serta dua perempuan berinisial AIL dan JL (15). <br /><br /> <br /><br /> Sementara itu, Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan ada gelagat akan melakukan aksi bunuh diri dari empat orang yang masih satu keluarga.<br /><br /> <br /><br /> Hal tersebut kata Agus terlihat dari gelagat tersebut terlihat dari kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di apartemen tersebut.<br /><br /> <br /><br /> Agus menjelaskan tidak ada saksi mata yang melihat keempat nya menaiki roof top apartemen tersebut.<br /><br /> <br /><br /> Meskipun demikian kondisi tangan terikat terekam kamera pengintai.<br />