JAKARTA, KOMPAS.TV - Gerakan tagar atau tanda pagar All Eyes On Papua meluas di media sosial terkait penyelamatan hutan Papua. <br /> <br />Sebelumnya masyarakat adat Suku Awyu dan Moi asal Papua telah menggelar aksi damai lengkap dengan pakaian adat di depan Gedung Mahkamah Agung, Jakarta. <br /> <br />Aksi ini juga menjadi bentuk perlawanan Suku Awyu dan Moi terhadap pihak-pihak yang berupaya merebut dan merusak hutan adat untuk dijadikan perkebunan sawit. <br /> <br />Suku Awyu datang dari Pedalaman Boven Digul yang berjarak 3.600 kilometer dari Jakarta. <br /> <br />Mereka datang langsung di depan Gedung MA untuk melakukan doa ritual demi menyelamatkan kekayaan alam dan tempat tinggal mereka. <br /> <br />Suku Awyu dan Suku Moi bersama koalisi masyarakat sipil menyuarakan penolakan atas upaya mengubah hutan adat menjadi perkebunan sawit. <br /> <br />Gugatan hukum suku asli Papua ini telah sampai di tahap kasasi di Mahkamah Agung. <br /> <br />Masyarakat Suku Awyu dan Moi berharap Mahkamah Agung dapat memberikan putusan kasasi yang seadil adilnya sesuai perlindungan hutan Papua. <br /> <br />Baca Juga Pernyataan Dukungan Dari Tokoh Adat Wilayah Tabi Untuk Paulus Waterpauw Sebagai Gubernur Papua di https://www.kompas.tv/regional/512469/pernyataan-dukungan-dari-tokoh-adat-wilayah-tabi-untuk-paulus-waterpauw-sebagai-gubernur-papua <br /> <br />#sukuawyu #hutanadat #papua <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/512481/suku-awyu-dan-moi-ngadu-ke-ma-tolak-perusakan-hutan-adat-dijadikan-perkebunan-sawit
