JAKARTA, KOMPAS.TV - Kebijakan iuran tabungan perumahan rakyat atau Tapera terus menuai reaksi keras dari masyarakat. Kamis (06/06) kemarin penolakan diserukan para buruh yang berdemo di Patung Kuda Sapta Pesona. <br /> <br />Setidaknya ada 6 alasan buruh menolak Tapera, di antaranya tidak ada jaminan buruh mendapat rumah dan terlalu banyak potongan karyawan di tengah kenaikan upah yang tidak sebanding dengan daya beli masyarakat. <br /> <br />Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengaku, tak menyangka dan menyesalkan reaksi publik terhadap program Tapera yang disiapkan pemerintah. <br /> <br />Karena itu, Basuki menyatakan program ini tak perlu terburu-buru dilaksanakan jika belum siap diterima masyarakat. <br /> <br />Sementara itu, presiden terpilih Prabowo Subianto angkat bicara soal polemik tabungan perumahan rakyat atau Tapera. Ia menyebut akan mempelajari dan mencari solusi terbaik terkait mekanisme iuran Tapera. <br /> <br />Baca Juga BPK Temukan Dana Tapera Rp567 Miliar Tahun 2020-2021 Belum Cair ke Peserta di https://www.kompas.tv/video/512921/bpk-temukan-dana-tapera-rp567-miliar-tahun-2020-2021-belum-cair-ke-peserta <br /> <br />#tapera #iurantapera <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/513509/kebijakan-iuran-tapera-terus-tuai-reaksi-keras-dari-masyarakat
