KOMPAS.TV - Di Bogor, Jawa Barat, ada orang tua yang kecewa karena anaknya harus kalah bersaing dengan peserta PPDB lainnya yang diduga menumpang kartu keluarga yang jarak tempat tinggalnya lebih dekat. <br /> <br />Merespons keluhan orang tua, pihak sekolah menegaskan pemakaian KK tersebut diperbolehkan secara administrasi, asal sudah berlangsung setidaknya selama satu tahun. <br /> <br />Salah satu jalur PPDB yang rawan penyelewengan ada di jalur zonasi karena memprioritaskan siswa yang domisilnya paling dekat dengan sekolah negeri. <br /> <br />Buktinya, pada tahun lalu saja, Wali Kota Bogor, Bima Arya sudah mencium dugaan adanya calo dalam proses PPDB. <br /> <br />Hal ini disimpulkan usai Bima Arya melakukan sidak di Jalan Selot, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah. <br /> <br />Ia menemukan nama calon siswa pendaftar sekolah yang beralamatkan palsu. <br /> <br />Akibatnya, calon peserta didik yang memang rumahnya dekat dengan sekolah tak bisa mendaftar, karena namanya hilang. <br /> <br />Baca Juga Datangi Sekolah, Puluhan Ibu-Ibu di Depok Tuntut Transparansi PPDB! di https://www.kompas.tv/video/518391/datangi-sekolah-puluhan-ibu-ibu-di-depok-tuntut-transparansi-ppdb <br /> <br />#ppdb #ppdbcurang #kecuranganppdb <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/518392/anak-tak-lolos-ppdb-orangtua-protes-dan-ukur-jarak-dari-rumah-ke-sekolah
