<br />ANKARA, POJOKBACA.ID - Pihak berwenang Turki hari Senin (1/7) telah menahan 67 orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan anti-Suriah, setelah seorang warga negara Suriah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak perempuan berusia tujuh tahun.<br /><br />Warga yang marah pada hari Minggu (30/6) menjungkirbalikkan mobil-mobil dan membakar toko-toko di pusat kota Kayseri pada hari Minggu, menuntut para warga Suriah untuk pergi. Menurut Associated Press, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaitkan kekerasan tersebut dengan partai-partai oposisi yang mengadvokasi pemulangan pengungsi.<br /><br />"Tidak peduli siapa mereka, tindakan membakar jalan-jalan dan rumah-rumah penduduk tidak dapat diterima," kata Erdogan.<br /><br />Ketika perang saudara Suriah dimulai pada tahun 2011, Turki menyambut para pengungsi Suriah dan menjadi negara yang paling banyak menerima pengungsi di seluruh dunia.<br /><br />Pada saat jumlah para pengungsi ini kian meningkat dan Turki menghadapi tantangan ekonomi, mulai terjadi lonjakan sentimen anti-imigran.<br /><br />Turki, yang menjadi rumah bagi sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah, telah mengalami beberapa insiden kekerasan xenofobia dalam beberapa tahun terakhir. Insiden-insiden ini sering kali dipicu oleh rumor yang beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan.<br /><br />Orang-orang meneriakkan slogan-slogan selama Pawai "Pride" LGBTQ+ tahunan di Istanbul, Turki, Minggu 30 Juni 2024.<br /><br />Pada Agustus 2021, sekelompok laki-laki menyerang bisnis dan rumah milik warga Suriah di Ankara pasca perkelahian yang melibatkan seorang laki-laki berusia 18 tahun dan akhirnya menimbulkan korban jiwa.