LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kericuhan ini terjadi saat akan berlangsung mediasi. 6 orang perwakilan kontraktor yang hadir ditolak karena dianggap terlalu ramai. Adu mulut antara massa aksi dan kepala dinas PUPR Lampung Selatan tak terhindarkan, dimana keduanya tampak saling bersitegang. <br /> <br />Baca Juga Warga Tembakan Senpi Bubarkan Organ Tunggal di https://www.kompas.tv/regional/527436/warga-tembakan-senpi-bubarkan-organ-tunggal <br /> <br />Akibatnya proses mediasi gagal. Pendemo akhirnya keluar ruangan dengan rasa kecewa. Mereka menilai kepala dinas PUPR sangat arogan dan tidak menerima aspirasi yang ingin disampaikan. <br /> <br />Pendemo mengaku sudah 3 tahun tidak pernah mendapat proyek dari dinas PUPR Lampung. Mereka menuntut agar pihak dinas dapat memberdayakan kontraktor lokal dan membagi proyek pembangunan secara adil. <br /> <br />Sementara kepala dinas PUPR Lampung Selatan menyatakan pembagian proyek bukan wewenangnya. Sebab semua diatur melalui lelang secara online, bahkan dirinya siap menanggung resiko atas semua pekerjaan selama menjabat. <br /> <br />Para kontraktor lokal akhirnya membubarkan diri, namun mereka berjanji akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan juga mengancam akan melaporkan kepala dinas PUPR Lampung Selatan ke KPK. <br /> <br />#demo #kontraktor #pupr <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/527685/minta-jatah-proyek-puluhan-kontraktor-dan-kadis-pupr-ricuh