KOMPAS.TV - Marak kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Psikolog Novita Tandri menilai, ada beberapa alasan korban memilih bertahan; di antaranya berharap menjaga hubungan keluarga. <br /> <br />Ya, belakangan semakin banyak kasus KDRT. <br /> <br />Setelah tidak kuat menahan penderitaan fisik dan psikis, <br />beberapa korban KDRT mengungkapkan kekerasan yang dialami ke media sosial. <br /> <br />Tak sedikit yang mengunggah bukti rekaman kekerasan yang dilakukan pelaku. <br /> <br />Agar mendapat pertolongan, perlindungan, dan kasusnya dapat segera ditangani; korban KDRT harus berani melapor. <br /> <br />Selain langsung melapor ke polisi atau mendatangi lembaga-lembaga pemerintah, korban dapat lapor secara daring. <br /> <br />Sementara itu, demi mencegah kekerasan dalam rumah tangga, pemerintah telah membuat Program Bimbingan Perkawinan bagi mereka yang hendak menikah. <br /> <br />Perlu disadari, kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga, tidak akan dapat diselesaikan tanpa adanya laporan dari para korban. <br /> <br />Jangan takut bersuara, karena pemerintah telah menjamin hak korban KDRT; ada hak melapor, hak mendapat perlindungan, dan hak mendapat pendampingan hukum. <br /> <br />Baca Juga Dilapor Istrinya Shahnaz Anindya, Presenter Altaf Vicko Jadi Tersangka Kasus KDRT di https://www.kompas.tv/video/532449/dilapor-istrinya-shahnaz-anindya-presenter-altaf-vicko-jadi-tersangka-kasus-kdrt <br /> <br />#kdrt #kasuskdrt #penganiayaan <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/533298/waspada-dan-perhatikan-apa-saja-tindakan-yang-termasuk-kdrt-ini-kata-psikolog-gelar-perkara
