KOMPAS.TV - PON Aceh-Sumut menjadi tantangan sendiri bagi Badan Anti Doping Nasional (IADO). <br />IADO harus mampu melaksanakan tes anti doping tanpa bantuan Asosiasi Anti Doping Jepang, seperti pada penyelenggaraan PON Papua. <br />Seluruh tenaga ahli dilibatkan guna melakukan tes, investigasi serta edukasi di Aceh dan Sumut. <br />Rencananya, IADO akan melakukan 800 tes sampel di dua provinsi; 400 di Aceh dan 400 di Sumut. <br />Khusus untuk cabang olahraga Binaraga, perlakuan berbeda terpaksa dilakukan. <br />4 dari total 5 atlet terdeteksi doping di PON Papua berasal dari Binaraga. <br />Dengan terpaksa IADO harus mengambil langkah dengan mewajibkan seluruh atlet Binaraga memiliki sertifikasi Anti Doping Education and Learning (ADEL) sebagai syarat bertanding. <br />IADO dan seluruh pihak berkomitmen PON 2024 bebas doping. <br />Namun, bukan berarti akan ada kelonggaran terkait pengambilan sampel. <br />Kredibilitas IADO dan ancaman sanksi berat dari WADA siap menanti jika terbukti lalai. <br /> <br />Baca Juga Cabor Polo Air PON Aceh-Sumut: Tim Jawa Barat Dominasi Pertandingan Lawan Yogyakarta di https://www.kompas.tv/video/535037/cabor-polo-air-pon-aceh-sumut-tim-jawa-barat-dominasi-pertandingan-lawan-yogyakarta <br /> <br />#iado #ponacehsumut #antidoping <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/535039/badan-anti-doping-nasional-siap-bertugas-di-pon-aceh-sumut-ratusan-sampel-diambil