JAKARTA, KOMPAS.TV - Langkah DPR yang berupaya menggolkan Revisi UU Pilkada untuk membatalkan putusan MK soal syarat calon dan ambang batas di Pilkada pada (22/08) lalu mendapat perlawanan dari mahasiswa dan berbagai kelompok masyarakat sipil. <br /> <br />Berawal dari peringatan darurat dengan ilustrasi gambar Garuda berlatar biru di media sosial. <br /> <br />Kamis (22/08), aksi turun ke jalan di sejumlah daerah untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi diikuti oleh aktivis, mahasiswa, pelajar, buruh, akademisi, aktor hingga komika. <br /> <br />Hari itu mereka mengepung gedung DPR menuntut anggota legislatif tidak membatalkan Putusan MK dengan revisi UU Pilkada. <br /> <br />Tak hanya di DPR, di gedung Mahkamah Konstitusi guru besar, akademisi dan tokoh masyarakat juga menggelar aksi dukungan kepada Mahkamah Konstitusi. <br /> <br />Sementara di sejumlah daerah, aksi berpusat di gedung DPRD. <br /> <br />Suara mereka sama menyuarakan penegakan demokrasi dan menentang oligarki. <br /> <br />Mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini meminta demokrasi tidak dipermainkan. <br /> <br />Suara kritis mengawal putusan Mahkamah Konstitusi demi perbaikan demokrasi juga datang dari para musisi. <br /> <br />Di sela konser 30 tahun berkarya, grup band Gigi membukanya dengan tampilan peringatan darurat di layar lebar. <br /> <br />Hal serupa juga dilakukan penyanyi Kunto Aji dan Eva Celia. <br /> <br />Seruan berbagai lapisan masyarakat ini pun berbuah baik. DPR membatalkan pengesahan revisi UU Pilkada yang bisa membatalkan putusan Mahkamah Konstitusi. <br /> <br />KPU pun kemudian mengeluarkan peraturan yang mengakomodasi putusan MK soal syarat calon dan ambang batas di Pilkada. <br /> <br />Dampaknya, publik dihadirkan banyak pilihan calon kepala daerah, sementara partai politik pun diberi ruang lebih besar dalam mengusung calonnya, seperti yang terjadi saat ini. <br /> <br />Baca Juga Ikut Demo Kawal Putusan MK, Reza Rahadian: Keresahan Personal, Tidak Ada yang Menyuruh! | ROSI di https://www.kompas.tv/video/534834/ikut-demo-kawal-putusan-mk-reza-rahadian-keresahan-personal-tidak-ada-yang-menyuruh-rosi <br /> <br />#putusanmk #revisiuupilkada #demoruupilkada <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/537235/cerita-ketua-bem-ui-verrel-uziel-dan-komedian-abdel-achrian-yang-turun-ke-jalan-kawal-putusan-mk
