TANGERANG, KOMPAS.TV - Aksi bejat pimpinan Panti Asuhan Darussalam An'nur, Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang, Banten bersama dua pelaku lainnya masih menyisakan trauma bagi para korban. <br /> <br />Penyimpangan orientasi seksual oleh tersangka membuat para korban mengalami masalah mental. <br /> <br />Salah satu korban yang masih di bawah umur, di mana secara fisik terlihat baik namun tidak dengan psikisnya yang selalu murung. <br /> <br />Hampir setiap hari ia harus menjalani terapi trauma healing untuk memulihkan psikologinya. <br /> <br />Sebelumnya, pasca terungkapnya pelecehan seksual di Panti Asuhan Kunciran, Tangerang, polisi memeriksa psikologi terhadap dua tersangka, kerja sama Satreskrim Polresta Tangerang Kota dan Psikologi SDM Polda Metro Jaya. <br /> <br />Kabid Humas Polda Metro Jaya menjelaskan, pemeriksaan psikologi dua tersangka dilakukan dengan tiga metode yakni observasi, wawancara dan tes tertulis. <br /> <br />Hasil tes psikologi keduanya tidak menunjukkan adanya gejala klinis psikologis. <br /> <br />Sampai saat ini, ada delapan orang korban kekerasan seksual. <br /> <br />Lima di antaranya masih di bawah umur, sementara tiga lainnya dewasa dan semuanya adalah laki-laki. <br /> <br />Selama para korban mendapatkan pendampingan psikologis, polisi juga terus mengembangkan kasus ini. <br /> <br />Pasalnya meski telah menahan dua orang tersangka, masih ada satu tersangka lainnya yang belum ditangkap meski sudah masuk dalam daftar pencarian orang. <br /> <br />Baca Juga Kasus Kekerasan Seksual di Panti Asuhan, Orangtua Asuh Cerita Kejanggalan yang Dialami Korban di https://www.kompas.tv/regional/546834/kasus-kekerasan-seksual-di-panti-asuhan-orangtua-asuh-cerita-kejanggalan-yang-dialami-korban <br /> <br />#kekerasanseksual #pantiasuhan #pelecehan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/546842/orangtua-asuh-ungkap-korban-kekerasan-seksual-di-panti-asuhan-masih-murung-dan-sedih
